15 Agustus 2010

Celoteh Ayam....


Saya pernah pelihara ayam dan saya kebagian tugas memberi makan pagi. Saat saya mencincang singkong sampai halus, beberapa ekor ayam sudah ada yang curi start, saya usir tetap aja dia datang, kadang saya kesal saya pukul dengan kayu. Saya marah sebab saya harus belajar adil pada semua ayam, kan lebih indah jika makan bersama, sama-sama kenyang dan semua kebagian. Tapi sayang ayam tidak tahu apa yang ada dalam pikiran saya, kasihan saya atau ayam ya? he....he.....he tapi memang repot ya kalau sudah bicara perut, teman pun bisa jadi mangsa dan musuh bisa jadi teman, begitu memang repot kok!

kur.....kur.... biasayanya sekali ucap mantra kur..... ayam lari tunggang langgang, ada juga yang terbang dan berebutan, kadang-kadang ada yang bingung dalam memilih posisi untuk makan(saya geregetan melihat ayam bingung). Saat ayam makan ada yang berebutan dan berantem (maklum dulu belum ada budaya antri) dan ada juga ayam yang berak saat makan...ihhh jorok ya? tapi mungkin ayam berpikir kotorannya bisa jadi pupuk berguna untuk tuannya. yap itu pasti!!!
Ketika ayam makan semua berkotek, berkokok halus serasa berbisik dan ternyata ayam-ayam itu berceloteh.
Celoteh Kok..harusnya dari tadi dong makannya, magh saya jadi kambuh nih, tahu enggak tadi saya dipukul lho karna saya minta dikit.
Celoteh Kokok.....makanannya ma biasa banget, mana kurang enak lagi singkongnya bau busuk ya! emang tuan kita pelit!!!.
Syukukuruyuk... terima kasih tuan atas makanannya, tuan baik hati besok kasih lagi ya? itulah celoteh ayam yang sedang makan. Dan begitu makanan habis ayam pun hilang tanpa jejak. Saya jadi teringat akan mujizat Tuhan ketika memberi berkat semua orang datang berduyun-duyun dan setelah kenyang pulang dan besok datang lagi lagi dan lagi hanya untuk minta berkat jasmani.
Saya jadi bertanya apakah ada sifat ayam-ayam itu dalam diri manusia ya?..........hlg

HEMAT PANGKAL KAYA



Para pembaca Injil Terapan yang baik hati...

Pasti anda sudah akrab dengan kata2 mutiara ini: "Hemat Pangkal Kaya". dari kecil kita sudah diajarkan tentang hemat pangkal kaya bahkan menjadi pelajaran peribahasa yang wajib dihapalkan, ternyata hemat terus berlaku hingga kini. Apa lagi ditengah kondisi ekonomi yang semakin menurun, manusia yang jadi sangat konsumerisme. Keadaan ini menggempur manusia dari berbagai sisi. Dalam perenungan kali ini kami mengajak pembaca Injil Terapan untuk bisa hemat agar menjadi kaya secara jasmani terutama kaya secara rohani.

Mari kita pahami kata demi kata : Hemat pangkal kaya.

Hemat : tidak boros, efisien, tidak ngawur tetapi teratur dan terarah, tahu manfaat waktu, produktif dan tidak sia-sia dalam hidup.
Wowwww..., ternyata arti hemat mempunyai makna yang dalam sampai hingga kedalam roh, marilah kita rajin menabung dengan mata uang kasih dengan nilai tukar perbuatan, pada bank siapa aja dan dimana saja dan buka 24 jam sehari. Asal kita tulus Tuhan yang mencatat dan akan memberi kita untung beruntung.
HASIL HEMAT ADALAH KAYA. Kita bisa kaya jasmani, dan kaya rohani, ini penting : kita harus hemat alis jangan boros membuang tabungan melalui karakter buruk.




Semua orang diberikan waktu yang sama oleh Tuhan. 1 hari = 24 jam. Tapi lihat, pada kenyataannya ada orang yg memanfaatkan waktunya secara maksimal sehingga dia merasa kurang, namun ada juga yang kurang mampu menghargai waktu. Demikian sederhana pemahan saya namun harus diproses alias dibuktikan dalam kehidupan nyata, itu baru menabung. amin Gbu