12 Februari 2009

Si Budi Kecil


Saudaraku ketika saya melintas disebuah jalan, mata saya tertujuseorang bocah kecil menjajakan koran. Saat itu saya langsung teringat lagunya Iwan Fals berjudul "Si Budi Kecil".

Dalam lagu ini berkisah tentang seorang anak kecil yang berjuang mempertahankan hidupnya menjadi penjual koran. Anak-anak kecil ini memberi gambaran kepada kita bahwa dalam kondisi ekonomi yang sulit mereka tidak putus asa dan terus berusaha.

Anak kecil penjajak koran mengingatkan saya dan saudara dalam hidup ini kita harus selalu berdoa dan bekerja. Ora et labora. Melalui perjuangan hidup jasmaniah inilah dapat kita sublimasikan dalam hal ilahiah bahwa dalam menjalani hidup ini kita harus bekerja secara rohani, pundi-pundi ilahi berisi di hadapan Tuhan.

Saudaraku mari kita nyanyikan bersama-sama lagu "Si Budi Kecil" dari Iwan Fals. Ambil gitar, kecapi gambus.... lalu ayo nyanyi bersama. Kalo belum tahu lagunya nih ku kasih syairnya:

Si Budi kecil guyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan,
Di simpang jalan Tugu Pancoran,
Si Budi sibuk jajakan koran,

Pulang dari sekolah pukul sebelah
Si Budi sibuk jajakan koran,
Surat kabar pagi di jual malam,
Usai mahrig melangkah pulang

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Hanya ingin satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Terpaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepang...

Pemberhalaan Modern


Setiap hari saya berkendaraan dari Bekasi ke Jakarta. Dalam perjalanan itu, saya melewati persawahan,perkampungan, gang sempit sampai jalan protokol.

Sambil mengendari motor di tengah kemacetan, mata saya terus memperhatikan pemandangan di kanan kiri jalan berjajar gedung-gedung bertingkat. Selain pemandangan itu saya juga memperhatikan perilaku orang2 metropolitan yang terus berpacu dan bersaing dalam mencari uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Gambaran persaingan hidup belakangan ini semakin kentara menjelang pemilu.Bayangkan saja sepanjang perjalanan saya dari kota bekasi ke Jakarta, saya banyak menjumpai ribuan banyak bendera partai dan foto-foto calon anggota DPR. Semua foto yg terpampang mempromosikan dirinya agar bisa di pilih warga. Mengapa para caleg itu rela mempromosikan dirinya? ada apa di balik semua itu? Persaingan tersebut bisa ditebak arahnya sih yaitu UUD alias Ujung Ujungnya Duit. Impiannya nanti setelah mendapat kekuasaan, kemulian dunia maka gelarnya tambah menjadi 7D: Datang, Duduk, Dengar, Diskusi, Debat, Dapat, Dompet. Ha...ha... ha...

Promosi para caleg untuk meraih simpati warga ini merupakan gambaran nyata bahwa pemberhalaan yang sekarang ini bukanlah pemberhalaan seperti orang dahulu dengan memiliki jimat, pesugihan, kekebalan, dll. Justru karena itu pemberhalaan modern sekarang ini beralih dan merasuki manusia modern yaitu uang.

Inilah bukti nyata bahwa manusia sekarang hatinya lebih mengasihi uang atau harta dari pada Tuhan. Baca yuuk firmannya:Luk 16 : 13 - 15 "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.Lalu Ia berkata kepada mereka: /"Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.

Manusia sekarang juga banyak terjerat dalam pemberhalaan modern seperti gambaran di atas, ya karena mereka maniak kerja, mereka maniak usaha.Time is money. Hidupnya dihabiskan hanya untuk kerja, meraih jabatan dan uang dan uang terus. Hal ini membuat manusia tidak sempat memperjuangkan keselamatanya. Beribadah cuma menjadi kedok doang, boro-boro mencari jati dirinya... hemmm jauhh pikirannya.

Nah... anda baca blog ini khan? mari kita renungkan dan mawas diri. Jangan2 anda sudah terpikat dan kena jerat pemberhalaan modern.

11 Februari 2009

Pemberhalaan Masuk Dalam Adat


Saudaraku ketika saya bertugas meliput berita ke kutai kartanegara, Kalimantan Timur. Rombongan saya disambut dengan tarian adat suku dayak. Begitu rombongan kami tiba, musik di tabuh bertalu-talu. Para penari mulai meliak-liuk mengikuti irama musik. Beberapa orang unjuk kekuatan dengan mengambil mandau (golok) lalu memotong pohon pisang, selanjutnya mereka membacok-bacok tangannya namun kulitnya tidak tergores sedikitpun.Melihat hal itu semua hadirin bertepuk tangan.

Dari peristiwa ini saya melihat bahwa tarian adat tersebut tesebut tidak berkenan kepada Allah. Bagaimana logiknya orang dibacok golok tidak apa-apa, hem... selidik punya selidik ternyata mereka memiliki jimat kekebalan sehingga pisau tidak bisa melukainya.

Saudaraku, dalam hidup ini banyak ranjau-ranjau pemberhalaan yang di pasang oleh iblis merasuk dalam adat istiadat. Seperti tarian adat tersebut sudah menjadi tradisi. Tujuan iblis bilamana manusia tersebut "menginjak ranjau' maka si iblis berhak melakukan kutuk nasib buruk terhadap manusia. Setelah itu si iblis berhak menagih kutuknya saat manusia masih hidup. Ekonomi, sakit penyakit dan rumah tangga dipermainkan oleh iblis. Tujuan akhir iblis memasang ranjau agar roh-roh manusia masuk ke neraka kekal, sehingga manusia tersebut akan di siksa. Hiiii... sadiiis bangat men...

Ranjau yg ditebarkan oleh iblis sehingga bisa merusak hidup manusia adalah ketika kita menduakan Allah dengan mencari kebalan, pesugihan, susuk, tuyul, berobat ke dukun, memiliki jimat-jimat dan pemberhalaan lainnya.

Padahal Firman Tuhan dalam Ulangan 20 : 3 - 5 yaitu "
Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
.

Jangan heran bila ranjau-ranjau iblis (baca kutuk) maka iblis berhak membuat rencana nasib buruk kepada manusia berupa: garis kesehatan, garis ekonomi, dan garis rumah tangga. Garis kesehatan yaitu penderitaan tubuh dan jiwa berupa penyakit maupun berbagai siksaan. Bisa sakit tubuh seperti kudis, borok, paru-paru, mata dan penderitaan seluruh tubuh. Garis ekonomi yaitu manusia tersebut akan menderita tubuh jiwa berupa nasib buruk atas harta denga ekonomi morat marit, bangkrut. dll. Garis rumah tangga dimana manusia tersebut menalami nasibu buruk dalam rumah tangga seperti kawin cerai, gak menemukan pasangan hidup, tak mempunyai keturunan, dll.

Saudaraku, mari kita renungkan bersama firman Tuhan dalam Ulangan 28:15 dst "
Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau


Saudaraku mari kita mendengarkan suara Tuhan dan melakukan dengan setia segala perintah dan Ketetapan Tuhan, agar anda terhindar dari nasib buruk dan anda akan mendapat berkat.

09 Februari 2009

Tukot : Belajar Dari Kesalahan


Harapan Tuhan setelah anda dilahirkan kembali seharusnya menghasilkan buah sesuai dengan pertobatan. Kenyataannya banyak "manusia2 baru" yang tidak demikian, ironisnya justru mereka kembali mencicipi karakter buruk /kenajisan/ dosa masa lalu. Akibatnya apa? Tuhan tidak ikut campur lagi dalam kehidupannya (dimuntahkan Tuhan). Pengalaman pahit ini pernah menimpa saudaraku Tukot Saragih.

Tukot lahir baru di usia muda. Sebelum lahirkembali Tukot adalah seorang yang berandalan, suka tawuran. Uniknya kawan saya ini pintar menyembunyikan keburukannya dihadapan keluarga dan orang tuanya. Munafik begitulah kira2. Di depan keluarga baik2 aja, tapi kalo pas lagi keluar hemmm...beringass. Itulah Tukot masa lalu.

Lalu bagaimana setelah lahir baru?
"Saya pikir setelah lahir baru itu saya langsung aman, ternyata enggak. Mengapa? Ya saya masih suka tawuran. Suatu ketika saya bak jagoan silat memukuli orang yang gak salah apa2. Puas memukuli orang saya pulang. Aneh bin ajaib dari pulang bersilat tiba-tiba muka saya peyot dan miring sebelah. Padahal saya enggak kena pukul, ato kena sabet, lho kok bisa begini, wah gawat ini kalo aku dilanda stroke, bukankan usiaku masih muda," kata Tukot sambil memencongkan mulutnya menirukan orang lagi stroke.

Kejadian ini membuat Tukot ketakutan. Ia takut sama orang tuanya, ia jug malu sama saudara dan lingkunganya. "Wah gawat nih kalo semua orang tahu jika aku sedang stroke" pikirnya. Benar saja mamanya tukot ketika melihat Tukot langsung menanyakan kondisinya. "Wah kau pasti punya kesalahan, ngaku aja, dan minta ampun sama Tuhan, kalo enggak kondisi makin parah," kata Mama Tukot sambil mengarahakan agar dia tidak mengulangi dan mencicipi dosa masa lalu.

Mendapat teguran dari mamanya itu, tanpa ba bi bu, Tukot pagi-pagi buta ngacir ke jl markas YBI Permata di jl Palmerah untuk konseling terhadap murid Tuhan. "Aku mengakui segala kesalahan masa lalu dihadapan murid Tuhan dan saya di doakannya. Kata Tuhan melalui murid-Nya bahwa aku sembuh setelah istirahat selama 5 hari," cerita Tukot Saragih.

Pulang konseling si Tukot menterjemahkan kata istirahat 5 seperti istiraghat orang duniawi alias liburan, maka aktifitasnya hanya makan, tidur, nonton tv. Sudah 3 hari setelah konseling ternyata bengkak dan peyot mukanya tak kunjung sembuh.

Melihat hal ini si Tukot kembali menemui murid Tuhan lagi. "Ternyata saya mengartikan kata istirahat salah. Yang dimaksud Tuhan istirahat lima hari ya istirahat dari kegiatan duniawi dan mengisi kegiatan rohani. Setelah saya tahu, saya segera pulang dan total istirahat kegiatan duniawi dan dalam 5 hari saya isi dengan membaca semua makalah Pak Matius," ceritanya sambil tersenyum.

Benar saja setelah 5 hari belajar dari makalah2 Pak Matius, stroke yang saya alami sembuh. "Belajar dari kesalahan inilah yang menguatkan saya dalam memberitakan Injil Kerajaan Allah, bila anda sudah lahir baru jangan sekali-kali mencicipi dosa masa lalu," kata Tukot.

Sesuai namanya yaitu Tukot yang artinya tongkat, menjadi 'tongkat' bagi murid-murid Tuhan lainnya. Ia orang lincah, supel, ceria, mudah bergaul dan tidak mudah tersinggung. Kelebihannya iulah dimaksimalkan dalam segala medan, baik dalam pekerjaan dan pergaulan dirinya terus menerus bersaksi dan memberitakan Injil Kerajaan Allah.

03 Februari 2009

YBI Permata "bengkel" Manusia


Yayasan Berita Injil (YBI) Permata, yang bersekretariat di jl. Palmerah Utara III,Jakarta, bagaikan "bengkel". Bayangkan setiap saat di sekretariat itu datang berbagai manusia-manusia dengan ragam karakter buruknya. Bukan hanya itu saja namun manusia yg "rusak", "bobrok" dan manusia-manusia yg letih lesu berbeban berat datang silih berganti.

Kerusakan manusia seperti ekonomi morat-marit,sakit penyakit, rumah tangga berantakan, putus asa. Kerusakan manusia yang diakibatkan kungkungan iblis, satu per satu mulai diperbaiki oleh murid-murid Tuhan yang bergabung dalam YBI Permata. Di sini manusia yg "rusak" agar mulai ajarkan menerapkan injil kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama harus mengaku Yesus = Allah = Mesias. Selanjutnya manusia2 tersebut dilahirbarukan kemudian di gembleng, didik, bersama murid-murid Tuhan yang lain.

Mantan manusia2 yg bobrok itu kini didik untuk bisa berjuang, berbuah, dan menang. Selanjutnya manusia yg bobrok tersebut bisa menjadi saksi Kristus dan menjadi fakta rohani bagi orang2 percaya.

Jadi di YBI bukan teori yg ditinggikan, namun aksi dan bukti nyata mengenai Injil Kerajaan Allah yang diterapkan dalam hidup sehari-hari.Apakah Anda sedang letih lesu dan banyak masalah, tiada salahnya menengok "bengkel" manusia di YBI Permata.

02 Februari 2009

Mengenali Roh Manusia


Manusia adalah ciptaan Allah yang paling mulia, mengapa demikian? ada apa dengan manusia sehingga lebih mulia dari pada gajah atau dari pada ikan paus? Padahal kan sama-sama ciptaan Tuhan. Mari kita pelajari bersama dengan tuntunan kuasa Roh Kudus.

Pelajaran ini susah untuk dipahami karena tak dapat ditanggap dengan logika ataupun dengan akal manusia, oleh karena itu kita harus mau merendahkan diri agar dapat pengajaran dari Roh Kudus sebab “Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu…Yoh 14 : 26” Yang membedakan manusia dengan mahluk-mahluk ciptaan Tuhan yang lain adalah Manusia terdiri dari 3 unsur yakni : tubuh, jiwa dan roh ( 1kor 15:38-40, 47,53, Tubuh jiwa bersifat alami atau sementara, sedangkan roh bersifat kekal) Sedangkan mahluk-mahluk ciptaan Tuhan yang lain baik binatang maupun tumbuh-tumbuhan hanya terdiri dari tubuh, jiwa . Jadi yang membedakan manusia dari ciptaan Tuhan yang lain dan sekaligus membuat manusia lebih mulia adalah roh, banyak manusia tak memahami keberadaan rohnya sehingga tak pernah mengurus atau memelihara rohnya, lho kok bisa! bukankah roh itu yang membuat manusia lebih mulia? Benar tetapi persoalannya roh itu tak dapat dilihat dengan mata dan tak dapat diraba dengan tangan dan juga roh terbungkus oleh tubuh jiwa, tetapi roh dapat dirasakan.

Roh adalah ciptaan Allah yang berasal dari sorga yang disebut tua-tua ketika masih disorga why 5:11 ,… dan tua-tua itu jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa. Dan roh ketika masih disorga telah diperlengkapi dengan berkat rohani atau yang kita pahami dengan sayap-sayap rohani Efesus 1:3 (Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani didalam sorga.} Dan ketika masih menjadi tua-tua disorga sudah mempunyai ketaatan yang tinggi dan juga sangat hormat kepada Allah, why 4:10-11… mereka menyembah Dia,…mereka melemparkan mahkotanya dan mengakui bahwa Allah yang menciptakan segala sesuatu.

Tujuan tua-tua turun ke bumi dan menjadi roh yang mendiami tubuh jiwa dan kemudian disebut manusia adalah untuk “menaikkan status ilahi” why 4:4 … dua puluh empat tua-tua memakai pakaian putih (ciptaan) setelah turun kebumi dan kembali kesorga why 7:13-14 mereka memakai jubah putih (lebih mulia jubah lambang kebesaran)
Untuk mencapai kenaikan status ilahi bukanlah perkara yang mudah ataupun gampang tetapi satu hal yang pasti perjuangan roh tiada berhenti sampai hari kematian tiba!

Hidup didunia ini adalah kesusahan besar {why 7 : 14} mengapa demikian ? sebab banyak faktor yang membuat pergerakan roh itu untuk memimpin tubuh, jiwa agar setia taat kepada Allah seperti ketika roh berada disorga.

Ada 3 faktor yang menjadi perjuangan atau tantangan bagi roh :
1. Ketika tua-tua turun ke bumi secara otomatis langsung berlaku hukum (rom 5:12 – 14) semua manusia berdosa dan berada di bawah hukuman. Sehingga hubungan manusia dengan Allah terputus (yes 59:1-2)
2. Manusia mempunyai keinginan daging yang sangat bertentangan dengan keinginan roh (gal 5:17) keinginan daging (gal 5:19-21) buah-buah Roh (gal 5:22-23)
3. Bumi ini terkutuk (Kej 3:17) Sangat susah untuk mencari uang yang merupakan kebutuhan daging sehingga sangat banyak manusia bekerja membanting tulang dari pagi hingga larut malam tak ada waktu lagi untuk urusan roh dan masih banyak lagi persoalan yang merupakan penghambat selain ekonomi, ada masalah rumah tangga ada lagi masalah kesehatan dll. Karena faktor-faktor tersebut banyak roh yang terbelenggu dan akhirnya tidak berhasil pulang kesorga itulah sebabnya why 7:14 menyampaikan kepada kita hidup didunia ini adalah “kesusahan besar, namun bukan berarti tidak ada solusi puji syukur kepada Allah yang sangat mengasihi manusia yang percaya beroleh jalan keselamatan (yoh 3:16)

Ada jaminan dari Tuhan bagi manusia yang setia dan taat melakukan perintah Tuhan berupa Perlindungan (why 3:10) dan Keselamatan (why 2 : 9-10) Dengan perjuangan yang tinggi dan terarah oleh tuntunan Roh kudus kita dapat melangkah maju dan akhirnya menang, Tuhan memberkati kita semua.
Amin (matius 237/herlina).

01 Februari 2009

Setia Dalam Perkara Kecil


Awal Pebruari ini, hujan deras mengguyur Jakarta. Guyuran hujan mengakibatkan genangan air dan banjir terjadi dimana-mana.
Ketika saya melintas di atas jembatan grogol depan kampus tri sakti, saya melihat 2 orang warga sedang membersihkan sampah-sampah yang menyumpat saluran air. Tumpukan sampah inilah yang juga menjadi salah satu sebab saluran air tersumbat.
Dari kejadian ini saya memetik suatu pelajaran dari Firman Tuhan, "setialah dalam perkara kecil". Kaitan dengan sampah dan banjir yaitu supaya kita jangan membuang sampah sembarangan. Membuang sampah pada tempatnya dan tidak sembarangan membuang sampah merupakan aplikasi dari firman "setialah dalam perkara kecil".
Pertanyaannya sekarang adalah apakah anda setia dalam perkara kecil?.